Minggu, 13 Desember 2009

Main Pasir di Ancol..



Hari Sabtu pagi, tanggal 5 Desember 2009, kami sekeluarga bermain ke Ancol. Kami tiba di sana sekitar pukul 08.00 WIB. Kami memilih ke sana di pagi hari dengan pertimbangan udara masih segar, dan biasanya suasana masih belum terlampau ramai sehingga kami bisa bebas memilih tempat untuk menikmati pantai dan sinar mataharinya. Tapi tidak seperti biasanya, Ancol pada pagi itu sudah penuh dengan pengunjung. Setelah membayar tiket masuk Rp.13.000 per orang plus tiket kendaraan dengan nilai yang sama, kami segera meluncur menuju pantai. Untunglah, kami masih mendapat tempat di Beachpool, sehingga kami bisa menikmati sentuhan ombak di pantai.

Pagi itu sangatlah menyenangkan untuk kami. Banyak hal yang kami lakukan bersama di sana. Anak kami, Abimanyu langsung sibuk dengan peralatan membuat istana pasirnya. Sesekali ia melangkah ke bibir pantai untuk merasakan sedikit sentuhan air laut di kakinya.

Namun ada hal yang masih agak mengecewakan hati ini. Kami melihat sudah banyak tempat sampah disediakan di sepanjang pantai, namun masih juga tampak sampah yang mengotori pantai tersebut, terutama plastik yang mengambang di air lautnya. Beachpool yang seharusnya menjadi tempat kami berenang dengan nyaman, sedikit terganggu dengan kehadiran sampah-sampah tersebut. Semoga para pembuang sampah sembarangan itu menyadari bahwa perbuatan mereka dapat mengganggu dan merusak lingkungan di sekitar mereka...

Namun ada juga hal cukup menggembirakan kami. Saat Abimanyu sibuk membuat istana pasir, kami melihat riak-riak air yang menurut kami bukan berasal dari deburan ombak. Ketika kami perhatikan dengan lebih seksama, ternyata riak itu disebabkan gerakan beberapa ekor ikan. Karena penasaran, aku segera membuka baju dan langsung nyemplung ke dalam air. Aku bergerak menuju salah satu lokasi air yang beriak itu. Sesampainya di sana, betapa gembiranya hati ini, menyaksikan beberapa ekor ikan yang berenang bergerombol, dan bahkan tidak cuma satu kelompok, tetapi beberapa. Selanjutnya, aku menggendong Abimanyu (karena Abimanyu tidak mau badannya basah…) masuk ke dalam air untuk melihat ikan-ikan itu, dan ia pun berteriak gembira menyaksikan pemandangan itu. Kami tak tahu, ikan jenis apakah itu. Sekilas seperti ikan barracuda, tetapi ukurannya hanya sedikit lebih besar dari ikan mujair dewasa. Apa pun jenis ikan itu, yang pasti, ikan-ikan itu telah menunjukkan bahwa kualitas air di pantai itu agak membaik, meskipun tetap masih harus ditingkatkan. Semoga pantai di Jakarta bisa segera dibersihkan total dari pencemaran, sehingga pemandangan ikan yang berenang hilir mudik bisa kami temui di setiap titik pantai yang kami kunjungi, amin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

numpang info

Pengunjung


ip address
counter

Total Tayangan Halaman

Info untuk tambah-tambah uang receh (bagi yang berminat...)

prepare for mudik

prepare for mudik