Senin, 28 Desember 2009

Jalan-Jalan ke Tanah Pasundan III – Pagi Berhujan di Sindangkasih



Sekitar pukul 04.45 waktu Sindangkasih. Mata masih belum ikhlas membuka dirinya. Maklum, basa basi dengan tuan rumah berlangsung sampai pukul 03.00 waktu Sindangkasih. Basa basi diperlukan sebelum numpang nginep, hehe… Alhasil, lewat pukul 03.00 waktu Sindangkasih, aku baru bisa memejamkan mata.

Inginnya tetap tidur sampai siang, tapi apa boleh buat, suara adzan Subuh sudah berkumandang beberapa saat yang lalu, memanggil kaum muslim menunaikan kewajiban kepada Sang Khalik. Jadi, kubangkitkan tubuh ini dan melangkah tertatih-tatih ke kamar mandi. Air wudhu segera menyegarkan kembali tubuh yang masih lelah ini. Selesai Shalat Subuh, menikmati udara pagi yang segar adalah agenda berikutnya, sesuatu yang hampir sulit didapatkan di Jakarta yang pengap.

Luar biasa, olahraga pagi ditambah udara yang segar, membuat tubuh ini terasa ringan kembali. Anakku segera kubangunkan dari tidurnya. “Nak, bangun sayang… kita jalan-jalan ke sawah yuk…”kataku kepadanya. Mendengar kata-kata sawah, anakku segera bangkit dari tidur dengan senyum. Kami lalu mempersiapkan diri untuk pergi ke sawah.

Namun sayang, pagi itu, cuaca tidak begitu mendukung rencana kami. Mendung membayang, mengisyaratkan hujan siap membasahi bumi ini. Tepat seperti yang kami perkirakan, hujan segera turun dengan lebat. Gagal sudah penjelajahan pagi bersama anakku, dan terpaksa ditunda sampai hujan reda. “Sabar ya nak…” kataku pada anakku. Dia mengangguk sambil berkata “kita liat kolam ikan di belakang rumah aja ya, Yah…” Alhasil, acara kami pagi ini “hanya” menikmati sarapan di saung belakang rumah sambil berfoto bersama.

Setelah sarapan, karena hujan masih turun meskipun sudah mereda, maka yang bisa kulakukan adalah…..melanjutkan tidur….

Sabar ya Nak……..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

numpang info

Pengunjung


ip address
counter

Total Tayangan Halaman

Info untuk tambah-tambah uang receh (bagi yang berminat...)

prepare for mudik

prepare for mudik