Minggu, 25 April 2010

Ke Kedung Halang, Bogor

Dulu saya sering main ke Bogor. Rute yang saya lalui ada dua, yaitu lewat tol jika naik mobil, atau lewat jalan raya Bogor. Kalau harus ke Kedung Halang atau ke Pemda di Cibinong, kami berputar cukup jauh jika lewat Bogor, dan kalau lewat jalan raya Bogor, hmm….banyak hambatan euy…
Nah, beberapa hari yang lalu, saya mengajak keluarga jalan-jalan. Tujuan kami, Cibinong, ke rumah seorang kawan lama istri. Mobil kami pacu lambat-lambat saja karena tidak ada yang membuat kami harus terburu-buru. Saya memutuskan lewat jalan tol, karena menurut beberapa kawan, tol Bogor Outer Ring Road sudah bisa dilalui. Biasa…nyoba barang baru….
Sesuai petunjuk, kami keluar lewat pintu Sentul Selatan. Setelah membayar, kami membelok ke kanan, melalui jembatan tol. Tidak jauh setelah jembatan, kami membayar lagi tol berikutnya. Tol yang menuju Kedung Halang.
Ternyata, sungguh mencengangkan…! Selama ini, Kedung Halang itu, kalau lewat Baranangsiang, lumayan jauh lho..! Ternyata, kami tiba di pintu keluar tol Kedung Halang dalam waktu yang sangat singkat. Wow..!
Setelah keluar dari tol, kami melalui perempatan. Ke kiri, ke jambu dua, Bogor, ke kanan ke Cibinong, dan lurus ke arah Darmaga. Kami akan ke Cibinong, tapi tidak bisa langsung ke kanan. Kami harus lurus dulu, dan berputar di atas underpass, tak jauh dari perempatan itu.
Itu dulu pengalaman mencoba tol baru. Sampai berjumpa di perjalanan berikutnya.
Wassalam.

Lost In Tasikmalaya

Anda orang asli Kota Tasikmalaya? Atau sudah sering ke kota Tasik? Berarti tulisan ini tidak ada gunanya untuk Anda. Tetapi, kalau sekedar untuk mengisi waktu luang, sah-sah saja kalau ingin membaca tulisan ini. Saya akan menceritakan pengalaman sewaktu melakukan penjelajahan di kota Tasikmalaya.

Kala itu, kami pergi ke Tasikmalaya menggunakan mobil pribadi. Ketika memasuki kota Tasik, kami mendapat panduan dari saudara yang kebetulan seperjalanan dengan kami, sehingga tidak ada kesulitan sama sekali. Tetapi hal yang berbeda terjadi saat kami harus meninggalkan Tasikmalaya tiga hari kemudian. Kami harus keluar dari kota ini tanpa panduan karena mendadak saudara kami itu tidak bisa jalan bersama kami.

Kami sempat menginap semalam di Desa Sindangkasih, yang terletak di perbatasan antara Ciamis dan Tasikmalaya. Hari berikutnya, kami menginap di sebuah hotel di Jalan Mustofa, kota Tasikmalaya. Hotel itu lumayan bagus, dan enaknya lagi, hotel itu menyatu dengan sebuah Mall, sehingga kami tidak kesulitan mencari makan. Ketika tiba saatnya meninggalkan Kota Tasikmalaya, kami putuskan tidak lagi melalui Malangbong, tetapi kami ingin melewati pinggiran Kota Garut.

Untunglah, meskipun tidak lagi bersama pemandu, saya sempat mengingat bahwa kalau akan mengarah ke Garut, saya harus menemukan Jl. Juanda, Jl Sutoyo, atau Jl Gub. Sewaka, untuk tiba di sebuah tugu (simpang lima) yang ada petunjuk arah ke Garut (lewat Jl AH Nasution/Empangsari, kalau tidak salah). Sementara kalau akan ke arah Ciamis, yang mudah adalah dengan menemukan Jl A. Yani (Pancasila) atau Jl M. Hatta.

Akhirnya, dengan try and error, nyoba-nyoba jalan, kami menemukan Jl Juanda. Susah amat sih? Kenapa gak nanya Polisi? Karena kami jalan masih pagi buanget, dan Om Polisi masih istirahat di pos masing-masing, jadi kasihan kalau harus diganggu. Dari arah hotel, kami mengarah ke dalam kota, lalu membelok ke kiri, terus mengikuti jalan tersebut (saya lupa nama jalannya), sampai mentok, dan membelok ke kanan ke Jalan KH Mutaqin. Ujung dari jalan tersebut adalah Jl, Juanda.

Yah, itulah kalau gak mau bertanya, sesat di Tasik. Tetapi, kalau menggunakan kendaraan umum, pasti tidak akan tersesat kok. Itu dulu pengalaman di Tasik. Tunggu pengalaman perjalanan lainnya. Wassalam.

numpang info

Pengunjung


ip address
counter

Total Tayangan Halaman

Info untuk tambah-tambah uang receh (bagi yang berminat...)

prepare for mudik

prepare for mudik