Minggu, 24 Juli 2011

Rumah Makan : Manjabal 1 Ciamis




Restoran saung di pinggir jalan raya lintas jawa bagian selatan ini menyajikan aneka makanan khas Indonesia. Dalam perjalanan menuju Jogjakarta via jalan lintas selatan Pulau Jawa lewat Ciamis, kami mampir di sana untuk sarapan sekaligus beristirat. Aneka menu yang kami pesan antara lain, cumi asam manis, gurame goreng (menu khas daerah yang terkenal sebagai salah satu sentra penghasil ikan gurame tersebut), ayam bakar, bebek bakar, dan tak lupa lalapan (khas negeri pasundan). Minuman yang pasti terswaji tanpa diminta adalah teh tawar. Tapi kami memesan juga teh manis dan jeruk hangat.

Kondisi restoran yang mengambil konsep saung (rumah di atas kolam) membuat anak-anak merasa gembira karena bisa melihat aneka ikan (mujair, nila, mas, gurame) di kolam sambil menikmati makanan. Beberapa ekor bebek yang sedang diangon pun turut meramaikan acara sarapan, yang tentu, tidak akan dialami saat kami berada di Jakarta.

Jika perjalanan kita dari Jakarta menuju Ciamis, restoran ini ada di sebelah kanan jalan, beberapa kilometer menjelang pertigaan Cikoneng yang merupakan persimpangan dari Tasikmalaya menuju Ciamis




Minggu, 23 Januari 2011

Senangnya Punya Banyak Burung



Wah, sudah lama tidak jalan-jalan nih... Belum ada anggaran dan waktu buat jalan-jalan lagi ke tempat yang baru. Sebagai gantinya, banyak kegiatan yang saya lakukan di rumah bersama keluarga. Berikut ini, salah satu ceritanya...

Untuk bisa mendengarkan kicauan burung di rumah, beberapa kawan memilih untuk memelihara beragam jenis burung di rumahnya. Beberapa sangkar burung terlihat bergelantungan di rumah mereka. Aneka jenis burung, seperti Robin, Kenari, sampai Burung Tekukur meramaikan rumah kawan saya itu dengan celoteh dan kicauan ramai mereka. Asyik banget.....

Saya juga senang menikmati suasana ramai dari celotehan burung yang cerewet. Tetapi saya memilih cara tersendiri untuk menikmatinya. Rumah saya terlalu sempit untuk diisi sangkar-sangkar burung, dan terus terang, saya juga malas untuk membersihkan sangkar-sangkar tersebut. Cara seperti apa yang saya maksud tersebut?

Setiap pagi dan sore, saya atau anak saya atau anggota keluarga saya yang lain, menaburkan makanan burung di halaman rumah kami yang tidak seberapa luas ini. Makanan burung itu saya beli di toko burung dengan harga yang sangat murah. Setelah ditaburkan, kami tinggal menunggu kedatangan mereka.

Biasanya, sekitar jam 6 pagi dan jam 5 sore, seakan mengerti bahwa itulah jadwalnya, belasan, dan kadang puluhan burung, berkumpul di halaman rumah dan jalan di depan rumah kami. Mereka dengan ramainya berebut makanan yang kami taburkan, sambil bersuara ramai seakan memanggil kawan-kawannya yang belum datang untuk ikut makan. Biasanya burung yang datang adalah sekawanan burung gereja (sejenis burung pipit) dan burung tekukur liar. Tapi kadang ada juga jenis lainnya yang saya tidak ketahui namanya.

Saya dan anak saya seringkali menikmati kehadiran mereka di depan pintu rumah, sambil duduk dan menikmati cemilan. Enak banget lho, menikmati suasana yang jarang ada di tempat lain seperti itu... Lumayan sebagai pengganti jalan-jalan karena belum ada anggaran untuk jalan-jalan... hehe.

Saya katakan kepada anak saya, nak, kalau teman-temanmu memelihara burung di dalam sangkar, kita memelihara burung di alam terbuka... Kita beri mereka makan, tetapi kita tetap biarkan mereka terbang bebas sekehendak hati mereka, tanpa batasan. Indah bukan....?????

Wassalam

Selasa, 16 November 2010

Qurban nyook...

Hari ini, Rabu, 17 Nopember 2010, kami merayakan Idul Adha. Pagi-pagi, kami mempersiapkan diri untuk Shalat Ied di masjid komplek. Tepat pukul 06.20 WIB, bersama anak saya, berdua kami berangkat ke masjid untuk menunaikan ibadah Shalat Ied. Dari pengumuman yang kami dengar, masjid kami berhasil mengumpulkan 8 sapi dan 27 kambing yang akan dikurbankan dan disumbangkan ke para fakir miskin. Alhamdulillah... (meskipun tahun ini kami tidak melaksanakan kurban di sini..).

Sekitar pukul 09.00 WIB, kami kembali ke masjid untuk menyaksikan pemotongan dan pembagian daging kurban kepada yang berhak menerimanya. Suasananya sangat meriah. Banyak orang yang terlibat di sana, mulai dari pemotong, petugas yang menguliti, petugas yang mengeluarkan jeroan, lalu ada yang mengiris kecil-kecil untuk ditimbang dan dimasukkan ke plastik, serta membagikan ke orang yang berhak. Sementara anak-anak sibuk dengan permainan mereka di sisi lain dari halaman masjid. Pokoknya meriah deh... Asyik banget..

Kemudian saya bersama anak dan istri, menyempatkan naik motor berkeliling kampung di sekitar komplek untuk menikmati suasana hari raya di sana. Suasana tidak kalah ramai. Banyak juga lho, yang membagikan daging kurban di sana. Tampak juga beberapa orang yang sedang mencuci daging kurban yang mereka dapatkan di airan air pada sebuah sungai kecil. Alhamdulillah, meskipun warga miskinnya juga tidak berkurang, tetapi yang berkurbanpun tidak sedikit... Bersyukurlah bagi kita yang sudah mampu berkurban.

Sayang, kamera kami dipinjam saudara kami yang sedang membantu membagikan hewan kurban ke sebuah desa miskin, sehingga kami tidak bisa berpoto ria, mendokumentasikan perjalanan kami kali ini. Tetapi tidak apa-apa. Paling tidak kami bisa menceritakan meriahnya hari raya kurban di sekitar rumah kami.

Sekian dulu ya. Sampai ketemu di perjalanan elang berikutnya.

wassalam.


Minggu, 07 November 2010

TAMBAL BAN




Assalamualaikum.

Hari Minggu pagi ini cuaca sangat cerah. Kami manfaatkan hari yang sangat cerah ini untuk menikmati perjalanan keliling.

Pukul 05.40 WIB, kami melakukan perjalanan pagi ini dengan mengendarai motor Legenda tercinta. Diawali dengan mengisi bensin di SPBU Leuwinanggung, kami memulai perjalanan.

Setelah menyusuri Jl. Leuwinanggung, Cimanggis, kami menapaki Jl Trans Cibubur menuju Cibubur Junction. Jalan yang sangat lengang membuat perjalanan ini terasa nyaman dan menyenangkan.

Rute yang kami lalui setelah itu adalah Jl. Jambore, Jl. Lapangan Tembak, Jl Kelapadua Wetan, Jl. Binamarga, Jl Ceger Raya, Jl Gempol, menyusuri pinggir JORR, Taman Mini, Pinang Ranti, Jl Kerja Bakti, Jl Squadron, dan Cililitan Besar.

Ternyata, Taman Mini, kalau Hari Minggu pagi seperti ini, sangat ramai lho..! Banyak orang berolahraga pagi di sana, dan dengar-dengar, ada pasar kagetnya juga. Wah..asyik juga... Karena pagi ini niat kami hanya menyusuri jalan saja, kami akan ke sana lain waktu.

Kemudian kami menyusuri Jl Raya Bogor untuk kembali ke Cimanggis. Nah, setelah Hek, atau pertigaan Jl Raya Bogor dengan Jl Pondok Gede Raya (jalan yang menuju Taman Mini), saya mulai merasakan keanehan pada motor kami. “Kok agak goyang ya?”pikirku. Ternyata benar, tak lama menjelang fly over Cijantung, ternyata ban Legenda ini sudah kempis. Jadilah kami jalan pagi menyusuri fly over itu sampai di depan Mall Cijantung. Di sana kami mendapati tempat tambal ban yang sudah buka, dan menjadi TKP kami.

(TKP = Tempat Kami Poto-poto, red)

Setelah beberapa saat di TKP, kami lanjutkan menyusuri Jl Raya Bogor, lalu membelok ke Pekapuran Cimanggis, dan… home sweet home.. Lalu kami menikmati sarapan soto di dekat rumah, tepat pukul 08.55 WIB.

Berakhirlah perjalanan kami pagi ini. Sekarang… istirahat dulu ah.. setelah lelah mendorong motor…

Sampai jumpa di perjalanan berikutnya.

Wassalam.

Jumat, 29 Oktober 2010

Artikel Tentang Burung Elang

Assalamualaikum

Ketika ada kawan yang mencari artikel tentang elang, tiba-tiba ia "nyangkut" di blog ini. Padahal elang di blog ini adalah call sign saya, dan tema blog ini adalah berjalan-jalan, bukan tentang burung elang.

Jika ada yang kecewa karena nyasar ke blog ini, saya mohon maaf. Tetapi selain memohon maaf, saya juga tidak ingin membuat kecewa lanjutan. Untuk itu, mulai hari ini, saya menyiapkan halaman baru yang isinya adalah beberapa artikel tentang burung elang, yang tentu saja tidak saya tulis sendiri, tetapi saya salin dari tempat lain.

Mudah-mudahan dapat mengobati kekecewaan para pengunjung yang nyasar... Terima kasih.

Silakan kunjungi halaman ini.

Oh iya, setelah saya berselancar di mesin pencari, ada satu tulisan yang menarik mengenai beberapa spesies elang di muka bumi ini. Daripada saya copy paste, lebih baik saya arahkan langsung ke situs yang memuat tulisan tersebut. Monggo di klik situs berikut ; http://synaps.wordpress.com/2007/02/22/elang-dan-beberapa-spesiesnya-di-dunia/.

Semoga bermanfaat dan menambah kegairahan melakukan perjalanan mengejar dan mempelajari, sekaligus melindungi elang-elang tersebut

Wassalam

Elang

Selasa, 26 Oktober 2010

Terjebak Banjir di Warung Buncit (Senin, 25 Oktober 2010)



Tadi sore, seperti biasa, aku pulang dari kantor sekitar pukul 17.15 WIB. Seperti kondisi setiap sore dalam beberapa minggu terakhir yang selalu diguyur hujan, begitu juga sore ini.

Rute perjalanan normal mulai aku tempuh. Dari bilangan Gatot Subroto Jaksel, motorku melaju menuju Mampang, lalu Warung Buncit, dan biasanya menuju Pejaten, Tanjung Barat, Lenteng Agung, Depok, dan Cimanggis. Waktu tempuh normal antara 2 sampai 2,5 jam. Tetapi sore ini, peristiwa yang tidak biasa telah terjadi.

Kemacetan panjang sudah mengular sejak dari perempatan Mampang. Ketika menyaksikan kemacetan yang luar biasa ini, aku mencoba mengalihkan rute melalui RS Siaga. Tetapi apa boleh buat, beberapa pemuda meminta aku berbalik karena di depan, banjir setinggi pinggang orang dewasa sudah menghadang. Kemudian aku mencoba ke arah Kalibata. Tetapi kemacetan panjang juga terjadi sehingga kuputuskan kembali menempuh rute normal, yaitu melalui Warung Buncit.

Itulah awal dari masalah sore ini. Ternyata di rute ini, aku juga dihadang banjir yang sulit ditembus oleh motor Legenda tercintaku. Tepat dihadapanku, di putaran (U turn) Warung Jati Barat, tidak jauh dari pertigaan yang memisahkan Warung Jati Barat dan Timur (PapaRons), ada jalan cekungan dengan kali kecil di bawahnya (aku tidak tahu nama kalinya apa..) yang mengalirkan air dengan luar biasa deras, dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Beberapa motor yang masih baru dengan knalpot yang lumayan agak tinggi berusaha menembusnya. Hasilnya, sekitar 70:30 untuk kemenangan motor mogok..

Menyaksikan kegagalan mereka, tentu saja nyaliku menciut. Aku tak ingin mengorbankan Legendaku begitu saja tanpa alasan yang jelas. Akhirnya kucoba menantikan banjir surut di tengah guyuran hujan yang tiada mereda. Kumulai menanti sejak pukul 18.05.

Ketika adzan Sholat Isya berkumandang, hujan tetap turun dengan lebat, dan ketinggian banjir tidak menyusut. Akhirnya kutinggalkan sementara Legendaku dan kumasuki sebuah warteg untuk makan malam. Dalam kondisi mental yang stress seperti ini, makan adalah sebuah kewajiban dan kebutuhan, untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit, walaupun perut tidak menunjukkan gejala lapar.

Selesai makan seporsi nasi dengan ayam goreng, tahu, sayur touge, dan segelas the manis panas, kupantau lagi ketinggian air yang ternyata malah bertambah tinggi. Terlihat dari posisi ban motorku yang sudah mulai tenggelam. Oh iya, motorku berada di barisan terdepan dari kemacetan panjang yang kuyakin ekornya sudah melampaui perempatan Mampang. Tepat di depanku adalah genangan air yang semakin lama semakin dalam, dengan sungai kecil di samping kiriku, yang mengalirkan air dengan amat derasnya.

Pukul 20.55, air bertambah tinggi, karena banku semakin terbanam oleh air. Akhirnya dengan pertimabangan air yang semakin tinggi, hujan yang tidak mereda, tubuh yang semakin lelah, dan tidak mungkin berputar arah, kuputuskan untuk menerobos genangan tersebut. Karena aku yakin bahwa semua yang menjadi pertimbanganku itu merupakan petunjuk dari Allah, aku pun memulai langkah itu dengan permohonan yang sungguh-sungguh kepada Allah, agar aku dimudahkan untuk langkah yang akan kuambil ini.

Kuambil selembar plastik, lalu kusumpalkan ke mulut knalpotku. Kusumpal serapat mungkin, agar air tidak memasuki ruang knalpotku. Dengan membaca bismillahirohmanirrahim berulang kali, kudorong motor Legenda tercintaku itu ke dalam air, tanpa menyalakan mesin. Bergetar hati ini ketika memasuki genangan yang kedalamannya setinggi paha. Kasihan sekali motorku, keluhku.. tapi sambil mendorong, terus kubaca doa agar aku diberi kemudahan.

Akhirnya, sampailah aku di ujung dari genangan. Lalu kupinggirkan motorku ke tempat yang agak lega. Dengan sedikit berdebar-debar, dan dengan memanjatkan doa, kucoba untuk menyalakan motorku. Sekali gagal. Dua kali gagal. Kutarik nafas dalam-dalam. Pada percobaan ketiga, motorku menyala dengan bersemangat. Subhanallah…!!

Lalu kulanjutkan perjalanan, tetap dengan iringan doa kepada Sang Maha Kuasa. Perjalanan berikutnya ternyata lancar, meskipun hujan tetap mengguyur dengan deras.

Akhirnya dengan iringan hujan deras, kemasuki pagar rumahku tepat pukul 22.10 WIB. Alhamdulillah… Istriku menyambut di pintu, menyejukkan hatiku yang sempat merasa tidak karuan. Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah atas pertolongan dan perlindunganNYA, kuakhiri perjalananku yang mendebarkan dan melelahkan malam hari ini.

Demikian, dan sampai jumpa di perjalanan berikutnya.

Wassalam

Selasa, 19 Oktober 2010

Download Ebook Gratis

Assalamualaikum wr wb

Para pengunjung yang saya hormati, mulai hari ini, saya menyediakan tempat untuk mengunduh ebook yang mudah-mudahan bermanfaat. Ebooknya saya usahakan yang terkait dengan tema blog ini, dan gratis tentunya..!! kalau ada yang menginginkan jenis buku yang lain, silakan tulis di kolom komentar. Selamat memilih dan mengunduh. Silakan klik.

Oh iya, untuk ebook berbentuk LIT dan DJVU, silakan download software pembacanya di sini:
LIT
DJVU


Wassalam

numpang info

Pengunjung


ip address
counter

Total Tayangan Halaman

Info untuk tambah-tambah uang receh (bagi yang berminat...)

prepare for mudik

prepare for mudik