Minggu, 26 September 2010

Sarapan dengan Soto Mie Bogor




Sabtu pagi, 25 September 2010, selepas Shalat Subuh, hujan masih mengguyur dengan deras. Saya merencanakan mengajak anak istri naik motor, menikmati udara segar pagi hari yang berkabut di komplek kami, sambil mencari sarapan. Tetapi hujan deras ini membuat rencana terancam batal.

Pukul 06.00 WIB, cuaca mulai agak bersahabat. Anak saya yang sudah bangun setengah jam sebelumnya, mulai harap-harap cemas. Dan pukul 06.30 WIB, dengan cuaca sudah cerah, saya mengeluarkan motor, dan….bremmmm, kami berangkat…!

Udara suangaat suegerrrr… Sulit digambarkan dengan kata-kata… Pokoknya…suegerr tenan…! Kami naik motor sambil menghirup udara yang benar-benar nikmat untuk dihirup paru-paru ini… Subhanallah…!

Kami mampir ke rumah adik saya untuk memastikan pipa PAMnya sudah terpasang sempurna, dan setelah itu… lanjut…!

Kami berkeliling menjelajahi tempat sarapan yang belum pernah kami singgahi. (btw, naik motor bertiga tidak boleh ya? Maapin ya pak polisi, sekali-sekali aja kok…). Akhirnya di pojok sebuah jalan, kami melihat ada tenda bertuliskan Soto Mie Bogor. Kesepakatan terjadi di antara kami bertiga. Tanpa basa basi, kuparkirkan motor di samping warung tenda itu, dan kami pesan soto mie tanpa nasi.

Wuih, ternyata enak juga lho..! Rasanya mantab, bumbu-bumbunya pas di lidah kami.. Maknyusss…! Lalu, saat kami selesai, cukup Rp 18.000 saja untuk tiga porsi, yang harus kami bayarkan. Wah, kenyang dan murah deh… Akhirnya, kami lanjutkan kembali perjalanan ke perhentian berikutnya, pasar sayur. Tetapi kali ini dengan perut yang sudah terisi dengan mie, kol, daging sapi, tomat, bawang goreng, dan risol yang…maknyusss..!

Sampai ketemu di perjalanan berikutnya.

Wass.
Elang.

Kamis, 16 September 2010

Taman Buah Mekarsari



Jonggol, 13 September 2010

Mengisi liburan hari raya kali ini, saya membawa keluarga berjalan-jalan ke salah satu tempat rekreasi. Pilihan kami kali ini adalah Taman Buah Mekarsari (TBM), yang terletak di Jonggol, sebelah timur Cibubur. Kami menggunakan mobil pribadi, meskipun sebenarnya angkutan umum ke sana relatif mudah, karena lokasinya tidak terlalu jauh dari terminal Cileungsi. Untuk menuju terminal Cileungsi, banyak sekali bis besar dan kecil dari berbagai penjuru Jakarta dan bahkan Bogor yang trayeknya ke sana. Dari Terminal Cileungsi, naik angkot biru ke arah Jonggol.

Kami berangkat dari rumah tepat pukul 7.30 pagi. Setelah menyusuri tol dalam kota, kemudian tol Jagorawi, lalu keluar di Cibubur. Jalan Trans Yogi Cibubur lumayan sepi pagi itu, sehingga pukul 8.40, kami sudah tiba di lokasi Taman Buah Mekarsari.

Di gerbang masuk (gerbang paling timur), kami membayar tiket. Untuk mobil, kami membayar uang tiket Rp.10.000, dan tiket per orang (usia di atas 1 tahun) Rp.20.000.. Setelah memarkir mobil di lahan parkir yang tersedia, kami melangkah menuju area utama di Taman Buah Mekarsari. Karena baru pertama kali kami ke TMB, tujuan pertama kami adalah pusat informasi. Di sana kami memperoleh informasi bahwa kami bisa menikmati suasana TMB dengan beberapa pilihan cara dan moda transportasi..

Pilihan pertama jalan kaki, dan ini adalah pilihan yg murah, tapi dengan konsekuensi fisik dalam kondisi yang fit. Tapi bisa saja sih dengan jalan kaki, sampai di plasa air mancur, tempat kita bisa berekreasi dan berfoto-foto. Di sepanjang jalan itu, ada lokasi taman bermain anak-anak.

Alternatif lainnya adalah naik bis atau kereta. Ada dua pilihan yang ditawarkan kepada kami. Pertama, tiket regular Rp.10.000 per orang, tapi hanya sampai danau dan tidak berhenti di beberapa lokasi kebun buah. Kedua, tiket Green Land Tour dengan harga Rp.50.000 per orang. Tiket ini mencakup berhenti di tiga kebun wisata buah (saat itu, kebun melon, kebun salak, dan kebun belimbing), lalu ke lokasi wisata air di danau, plus 5 tiket yang bisa ditukarkan dengan juice buah, 2 jenis buah (kami dapat salak dan belimbing), souvenir, dan bibit buah.

Kami memilih membeli tiket Green Land Tour. Setelah membayar, kami mendapat selembar stiker berwarna hijau yang harus kami tempel di baju sebagai bukti kami telah membeli tiket tour tersebut. Setelah menunggu beberapa saat, keluarga kami dipanggil dan dipersilakan menaiki bis kereta yang telah disediakan untuk kami.

Informasi awal yang kami peroleh, di tiap perhentian, kami tidak harus menggunakan bis/kereta yang sama. Kami boleh naik kereta mana saja yang standby di sana, sehingga kami tidak perlu terburu-buru meninggalkan lokasi kebun yang kami datangi.

Pertama kami tiba di kebun melon. Kami menukarkan tiket kami dengan juice buah dan menikmati kebun melon yang kebetulan buahnya yang berwarna kuning bergelantungan di pohon-pohon yang ditanam di pot-pot tersebut. Kemudian kami berhenti di kebun salak, dan tiketnya kami tukarkan dengan sekeranjang kecil salak. Lalu pemberhentian selanjutnya adalah kebun belimbing dan kami menukarkan tiket dengan sebuah belimbing. Kami melewati beberapa kebun beberapa jenis buah yang kebetulan belum berbuah seperti sirsak, durian, mangga, dan rambutan. Eh… ternyata di sana ada juga penangkaran rusa tutul, jenis rusa yang sama dengan yang ada di Istana Kepresidenan di Bogor.

Terakhir, kami berhenti di danau tempat wisata air. Rupanya anak kami betah di sana, sehingga tiba-tiba saja ia minta diantar BAB…! Kemudian kami naik perahu naga dengan tiket Rp.15.000 per orang. Ada juga donat apung Rp.20.000 per orang, lalu ada jetski, perahu tradisional dan lain-lain. Setelah lelah menikmati suasana ramai di danau itu, kami kembali ke titik awal dengan menumpang kereta bis lagi.

Di titik awal tersebut, kami menukar tiket souvenir di gedung souvenir di belakang ATM centre dan tiket bibit di kebun bibit di area penjualan bibit yang letaknya menuju tempat parkir dekat toilet. Asyik….kami dapat bibit jambu merah dan jeruk limau, gratis. Kami memilih bibit itu dari beberapa jenis bibit yang disediakan di sana. Sementara, Souvenir yang kami dapatkan berupa stiker dan pin.

Ketika kami akan pulang, kami berpapasan dengan pengunjung yang baru datang. Wow…! Ternyata pengunjung yang datang setelah kami sangat banyak sekali. Antrian mereka di tiap loket mengular panjang sekali, sehingga kami bersyukur bahwa kami berangkat pagi-pagi sekali dan tidak merasakan antrian panjang yang sangat menyebalkan tersebut.

Pukul 12.30 WIB, kami pulang ke Jakarta dan berakhirlah perjalanan kami ke Taman Buah Mekarsari pada hari ini. Kami senang karena anak-anak kami tidak rewel, bahkan menikmati suasana, lalu karena kami datang pagi-pagi, belum ada antrian panjang yang menyebalkan, dan alhamdulillah, perjalanan pulang ke Jakarta pun lancar dan menyenangkan.

Demikian perjalanan kami. Sampai jumpa di perjalanan berikutnya.

numpang info

Pengunjung


ip address
counter

Total Tayangan Halaman

Info untuk tambah-tambah uang receh (bagi yang berminat...)

prepare for mudik

prepare for mudik